Penyebab, Dampak, dan Solusi Kenakalan Remaja


 

GHIRAHBELAJAR.COM, Oleh Shofi Amalia Dwi Nastiti*

Saat ini, masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi mendengar kasus kenakalan remaja yang masih sering terjadi di lingkungan sekitar. Istilah kenakalan remaja mengacu kepada pelanggaran pola perilaku tertentu yang tidak disetujui baik oleh masyarakat dan hukum, serta dilakukan oleh para remaja. Beberapa bentuk kenakalan yang kerap dijumpai di Indonesia diantaranya adalah seks bebas, narkotika, mencuri, hingga perkelahian yang bahkan dapat berakhir kematian. Tidak sedikit kenakalan remaja yang terjadi mengarah kepada tindakan yang sangat ekstrem. Pada beberapa kasus, kenakalan remaja banyak membahayakan nyawa remaja itu sendiri dan orang lain.

Berita kenakalan remaja yang berhasil menarik banyak perhatian masyarakat adalah fenomena klitih yang terjadi di Yogyakarta, dimana para remaja melakukan aksi menyakiti orang-orang yang mengendarai motor saat malam tiba. Selain itu, masih sering dijumpai pula berita mengenai remaja yang terlibat kasus narkoba, kehamilan di luar nikah, aborsi, dan sebagainya.

Penyebab Kenakalan Remaja


Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja yang membentuk hubungan dengan individu dan kelompok positif yang mengejar komitmen positif cenderung menghindari perilaku kenakalan remaja. Di sisi lain, remaja dapat terlibat dalam kegiatan yang tidak memiliki tujuan dan komitmen konkret. Kegiatan semacam ini cenderung mengarah pada hubungan yang tidak stabil yang dapat mendorong perilaku nakal. Contoh perilaku ini meliputi mengonsumsi minuman beralkohol dan merokok.

Faktor lain yang telah terbukti berkontribusi pada kenakalan remaja adalah pengaruh keluarga. Diduga bahwa pengaruh keluarga berkontribusi pada perilaku nakal lebih dari tekanan teman sebaya. Penelitian telah membuktikan bahwa keluarga dimana tidak ada ikatan emosional yang kuat cenderung memiliki remaja yang ternyata nakal. Hal ini diakibatkan karena remaja dapat mengembangkan masalah psikologis seperti penolakan dan harga diri yang rendah, yang dapat menyebabkan perilaku nakal. Penyebab lain dari masalah psikologis seperti trauma dan harga diri yang rendah juga terkait dengan kenakalan. Keduanya bisa berasal dari sumber di luar keluarga.

Anak-anak yang selama masa kecilnya dilecehkan atau terkena kekerasan keluarga cenderung tumbuh menjadi anak yang nakal. Ada pun hasil penelitian lain yang menunjukkan korelasi antara gen dengan kenakalan, dengan alasan bahwa anak-anak yang dibesarkan oleh penjahat dan pecandu narkoba cenderung menjadi nakal. Penyebab lain pada keluarga adalah tidak adanya komunikasi yang efektif di lingkungan keluarga.

Solusi Mengatasi Kenakalan Remaja


Fenomena kenakalan remaja yang mengerikan ini tidak dapat diwajarkan begitu saja, butuh solusi dari beberapa pihak terkait untuk dapat memberantas kasus kenakalan remaja yang terjadi di sekitar kita.

Kontribusi keluarga terhadap perilaku nakal pada remaja, sehingga sangat penting untuk memastikan bahwa keluarga memengaruhi anak-anak secara positif. Hal ini dapat dicapai dengan memastikan bahwa ada ikatan emosional yang kuat dalam keluarga, dan menyusun strategi yang efektif untuk komunikasi. Anak-anak yang dibesarkan dari keluarga yang tidak sesuai dengan keluarga tradisional harus diawasi secara ketat untuk mengekang perkembangan perilaku nakal.

Selain itu, sekolah juga harus memastikan bahwa mereka mengetahui latar belakang anak-anak untuk mengisi kekosongan yang mungkin ditinggalkan oleh orang tua. Misalnya, guru dapat membantu menasihati anak yang menyaksikan kekerasan di rumah, atau anak yang orang tuanya terlibat dalam kejahatan. Di sekolah, guru harus ikut serta mengawasi murid untuk memastikan bahwa mereka mengetahui kegiatan para remaja tersebut..

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kenakalan merupakan masalah yang sangat besar yang terjadi di masyarakat. Efek kenakalan remaja sangat luas dan mempengaruhi masyarakat, korban kenakalan, masyarakat secara keseluruhan, dan bahkan remaja itu sendiri. Oleh karena itu, sangat penting bahwa masalah ini ditangani dengan tujuan mengurangi tingkat pelanggaran dan pelanggaran secara berulang. Semua pihak seperti keluarga, teman sebaya, guru, dan pemerintah harus bersatu memberantas kenakalan remaja untuk membentuk lingkungan sosial masyarakat yang lebih baik.



Referensi


Kartono, K. (1988). Psikologi sosial 2 dan kenakalan remaja. Rajawali.

Mandel, S. (2008). “What causes juvenile delinquency?”. Diakses dari Filthylucre.com pada 16 Juli 2022.

Saminsky, A. (2011). “Preventing juvenile delinquency: early intervention and comprehensiveness as critical factors”. Diakses dari Studentpulse.com pada 16 Juli 2022.



*Penulis merupakan Mahasiswa PGSD FKIP Uhamka

Posting Komentar

0 Komentar