Siswa Bermasalah, Guru BK Jadi Pencerah


 

GHIRAHBELAJAR.COM, Oleh Salsabilla Choirunnisa

Bimbingan dan konseling (BK) adalah suatu proses pemberian bantuan kepada klien yang menyangkut kepribadiannya. Proses merupakan perubahan atau serangkaian tindakan atau peristiwa selama beberapa waktu menuju hasil sesuatu tertentu. Sebagai proses sosial, dalam bimbingan konseling terjadi hubungan antara manusia yang saling memengaruhi.

Oleh karena itu, semua yang terlibat dalam proses bimbingan konseling besar kemungkinan mengalami perubahan, karena proses bimbingan dan konseling merupakan sarana atau media perubahan yang tidak mungkin dielakkan lagi.

Peran guru bimbingan konseling ada empat diantaranya sebagai berikut:

  1. Fungsi seorang pengajar atau pendidik yang memegang tanggung jawab memberikan bantuan kepada siswa dalam menghindari atau mengatasi kesulitan didalam kehidupannya agar individu dapat mencapai kesejahteraan hidup.
  2. Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah/madrasah ialah usaha untuk membantu peserta didik agar dapat mengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan karir.
  3. Pelayanan bimbingan dan konseling memfasilitasi pengembangan peserta didik, secara individual, kelompok dan klasikal sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, perkembangan, kondisi, serta peluang-peluang yang dimiliki.
  4. Pelayanan ini juga membantu mengatasi kelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi peserta didik.

Berdasarkan pengertian peran di atas, dapat dipahami bahwa peran adalah pemilahan perilaku yang diharapkan untuk dilakukan oleh seseorang sesuai dengan statusnya dalam suatu sistem sosial dan dapat dinyatakan bahwa peran guru adalah terciptanya serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan yang di lakukan dalam suatu situasi tertentu serta berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa yang menjadi tujuanya.

Setelah memperhatikan secara seksama yang dimaksud Peran guru bimbingan dan konseling adalah fungsi seorang pengajar atau pendidik yang memegang tanggung jawab memberikan bantuan kepada siswa untuk mengembangkan potensi dirinya secara optimal agar individu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya. Dan orang yang memberikan bantuan psikologis dan kemanusiaan secara ilmiah dan profesional yang diberikan oleh pembimbing yang mana disebut dengan konselor sedangkan yang dibimbing disebut dengan klien agar dapat berkembang secara optimal.

Perlu diketahui setiap sekolah biasanya memiliki Guru BK atau Guru Bimbingan Konseling yang menangani berbagai macam kasus yang terjadi di lingkungan sekolah, khususnya yang melibatkan siswa dan siswi yang ada di sekolah. Guru BK ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam sekolah untuk memantau, membuat dan memastikan setiap siswa berperilaku baik sesuai dengan visi dan misi pendidikan yang dicantumkan oleh sekolah dan juga untuk tujuan pendidikan nasional.

Peran guru dalam bimbingan konseling ini sangat penting dalam keberhasilan siswa selama menjalani proses pendidikan di sekolah. Tugas guru BK adalah mendidik, mengawasi, mengatasi, mengetahui dan juga memahami perilaku dan teknik konseling pada siswa sehingga mampu membantu siswa mengatasi permasalahannya. Bidang keilmuan yang berperan untuk melakukan bimbingan konseling antara lain ilmu pendidikan, sosial, psikologi dan ilmu konseling.

Selain itu, guru BK juga dapat mengikuti pelatihan konseling atau menggunakan pengalaman yang dimiliki saat memberikan konseling sebagai acuan dalam memberikan layanan konseling. Lalu Guru BK dapat mengawasi siswa/siswi yang sedang bermasalah ini, sebaiknya secepatnya untuk mengatasi masalah tersebut. Adapun berikut ini merupakan cara untuk guru BK dalam mengatasi permasalahan siswa/siswi di sekolah, diantaranya adalah:

1. Berkomunikasi dengan Siswa

Ketika Anda mendengar ada siswa yang terkena masalah, hal pertama yang harus Anda lakukan yaitu berkomunikasi dengannya. Anda bisa memanggil siswa tersebut ke ruangan Anda dan melakukan komunikasi secara pribadi. Pastikan keamanan siswa terjaga dan permasalahannya dirahasiakan dari siswa lainnya, dengan begitu ia tidak akan ragu untuk memberitahu permasalahan yang dihadapi saat ini.

2. Membuat Ruang BK Terasa Nyaman


Tak sedikit siswa yang menganggap bahwa ruang BK sama seperti "pengadilan" untuk mereka yang bermasalah. Sudah saatnya stigma tersebut harus dihilangkan karena memberikan pengaruh buruk, di mana siswa akan merasa takut untuk memasuki ruang BK. Dengan membuat ruang BK terasa nyaman dan aman, siswa akan lebih rileks dan tenang mengikuti bimbingan dan konseling.

Anda bisa membereskan ruang BK secara menyeluruh, singkirkan barang yang tidak penting dan mempersempit ruangan, serta siapkan kursi yang nyaman. Anda juga bisa memberi pengharum ruangan, vas bunga, tisu dan lainnya yang membuat siswa merasa nyaman.

3. Menjadi Pendengar yang Baik

Ketika siswa mengeluhkan sesuatu di sekolahnya atau menceritakan masalah yang ia hadapi, Anda harus bisa menjadi pendengar yang baik. Terlebih, mendengarkan merupakan tujuan utama bimbingan konseling di sekolah.

Biasanya, siswa yang sedang bingung bingung, resah atau bermasalah membutuhkan pendengar untuk mencurahkan isi hati mereka. Dengan memiliki pendengar yang baik, setidaknya mereka bisa meringankan beban berat yang selama ini ditanggung sendiri. Kalau perlu, Anda bisa memberikan solusi tepat untuk menyelesaikan permasalahannya.

4. Memperlakukan Siswa dengan Baik

Ketika siswa mulai menceritakan masalahnya, perlakukanlah mereka dengan baik dan jangan memperlakukan mereka layaknya anak kecil. Jika Anda menghadapi siswa SMP atau SMA, Anda tidak boleh lagi menganggap mereka seperti anak kecil dengan cara memarahinya, menggurui dan lainnya. Anda cukup mendengarkan curhatan dan keluhan mereka dengan seksama juga sudah membuat mereka terkesan.

Masa remaja merupakan masa seseorang mulai beradaptasi serta mengelola emosi dengan baik. Jika Anda memarahi atau terlalu menggurui siswa yang mendapatkan masalah, mereka justru akan merasa insecure dan memberontak. Perlakukanlah siswa layaknya sahabat yang ingin didengar dengan baik.

5. Meminimalkan Kontak Fisik

Agar siswa tetap merasa nyaman saat berkomunikasi dengan Anda, ada baiknya Anda meminimalkan kontak fisik seperti merangkul, mengelus rambut, memegang tangan dan lainnya. Meski kontak fisik tersebut menunjukkan kepedulian dan kasih sayang, namun beberapa anak akan merasa tidak nyaman. Masih banyak hal lainnya yang bisa Anda lakukan, misalnya dengan tersenyum atau menatapnya dalam-dalam.

Sebaiknya Guru BK wajib melakukan peranan tersebut agar siswa/siswinya dapat menjadi murid yang teladan dan terhindari dari berbagai macam masalah yang ada di sekolah. Dan sebagai Guru BK harus bisa mendidik dengan tegas kepada siswa/siswinya agar tidak menimbulkan masalah. Dan sebagai Guru BK harus siap mendengarkan masalah-masalah yang nantinya akan diceritakan oleh siswa/siswinya. Lalu Guru BK juga dapat memberikan solusi tentang masalah yang muridnya sedang hadapi saat ini.

Posting Komentar

0 Komentar