Tips Move-on Saat Ditolak Kampus Negeri


GHIRAHBELAJAR.COM – Oleh Khairunnisa Luthfiyah

Seleksi masuk perguruan tinggi negeri melalui jalur Saringan Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Saringan Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) memang bukan suatu hal yang sangat gampang. SNMPTN juga merupakan sistem penerimaan mahasiswa baru melalui jalur undangan, dengan jalur ini para siswa bisa masuk perguruan tinggi negeri tanpa harus mengikuti ujian tertulis atau UTBK.

Sistem seleksi yang diterapkan di SNMPTN adalah dengan memperhitungkan dan mempertahankan nilai rapot atau prestasi yang telah dilakukan oleh siswa selama sekolah. Sedangkan jalur SBMPTN merupakan jalur yang sangat mengharuskan calon mahasiswa baru untuk mengikuti tes tertulis yang telah diselenggarakan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Nilai dari hasil mengerjakan tes tertulis itulah yang akan menentukan kamu diterima atau tidaknya diperguruan tinggi negeri tersebut.

Persaingan menuju perguruan tinggi negeri yang sudah kita incar sejak lama sangat membutuhkan banyak pengorbanan, apalagi perguruan tinggi negeri yang kita incar merupakan perguruan tinggi negeri yang termasuk kedalam top 10 perguruan tinggi negeri dengan daya saing yang sangat ketat. Selain persaingannya yang sangat ketat dan sulit, kouta penerimaan mahasiswa baru di setiap perguruan tinggi negeri juga sangat terbatas.

Maka dari itu banyak peserta SNMPTN dan SBMPTN gagal, karena saingan yang mengikuti seleksi tersebut semakin meningkat tiap tahunnya dan kouta penerimaannya juga semakin terbatas. Jika kita tidak lolos melalui dua jalur tersebut bukan berarti kita akan gagal melalui jalur seleksi mandiri.

Sebagai mantan pejuang jalur SNMPTN dan SBMPTN, saya juga merasakan betapa pusingnya belajar untuk menaikan nilai tiap semester dan belajar materi untuk persiapan ujian SBMPTN hingga akhirnya mengikuti berbagai les dan juga bertempur dengan ratusan soal-soal latihan yang terbilang sulit. Namun semua itu ternyata tidak ada apa-apanya saat kita sudah terjun ke dunia kampus.

Nah untuk kalian yang masih sedih dan galau karena gagal masuk perguruan tinggi negeri melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN, kalian jangan menganggap bahwa kegagalan itu adalah akhir dari segalanya, justru dari kegagalan itu seharusnya kita bisa bangkit dan dari kegagalan itu merupakan awal untuk mencapai sebuah keberhasilan dan kesuksesan ke depannya.

Karena pada akhirnya kita akan sadar mungkin Allah sedang mempersiapkan sebuah hadiah, tetapi tidak sekarang bisa jadi tahun depan atau bisa saja Allah memberi hadiah dengan keterimanya kita melalui jalur seleksi mandiri yang diselenggarakan oleh masing-masing perguruan tinggi negeri.

Berikut tips move-on ala aku yang tertolak dari dua jalur tersebut:

1. Meminta dukungan keluarga

Keluarga adalah tempat pertama kita untuk mengeluarkan segala keluh kesah dan juga mencurahkan isi hati kita, karena saat kita ingin mengambil sebuah keputusan kita harus melibatkan keluarga dan juga meminta pendapatnya. Ikatan batin antara orang tua dan anak juga bisa menyembuhkan rasa sakit ketika anak menghadapi kegagalan.

2. Selalu bersikap optimistis

Banyak yang mengira jika kita gagal masuk PTN melalui dua jalur tersebut merupakan beban yang sangat mendalam. Padahal, gagal melalui dua jalur tersebut bukan berarti kita gagal juga dalam kehidupan dan masa depan. Di luar sana juga masih banyak orang yang bisa sukses tanpa kuliah, karena kesuksesan hidup kita bisa diraih dengan berbagai banyak cara. Maka dari itu kita harus memiliki sikap optimis, dan tanamkan keyakinan dalam pikiran bahwa kegagalan bukan akhir dari segalanya karena masih banyak hal baik menunggumu dimasa depan nanti.

3. Mempersiapkan diri dan mencoba mengikuti ujian mandiri

Jalur SBMPTN dan SNMPTN ini bukan jalur terakhir untuk kita masuk ke perguruan tinggi negeri, karena masih banyak jalur mandiri yang masih tersedia. Dan ada 30% sampai 40% kouta jalur mandiri yang telah disediakan oleh seluruh perguruan tinggi negeri yang memiliki jalur tersebut.

Artinya masih banyak peluang untuk kamu memperebutkan ratusan ribu kursi yang masih kosong di perguruan tinggi negeri favorit kamu. Agar kita tidak gagal lagi, kita harus mempersiapkan dan memperbanyak latihan soal yang akan membantu kita dalam menguasai semua materi dan juga bisa memperlancarkan kita saat menjawab soal di ujian mandiri nanti.

4. Mencari tahu daya tampung PTN dan memilih program studi sesuai minat dan kemampuan

Bagi peserta yang mengikuti ujian jalur mandiri, harus tau daya tampung dari PTN yang dipilih. Biasanya kouta daya tampung disetiap PTN dan program studi yang dipilih akan berbeda. Maka dari itu, kalian harus mengecek daya tampung program studi melalui website PTN yang akan dipilih. Pada ujian mandiri yang telah diselenggarakan oleh beberapa PTN yang mengharuskan pesertanya menyertakan nilai UTBK.

Maka dari itu, kita harus memilih jurusan yang sesuai dengan rumpun yang dipilih saat UTBK. Pastikan juga memilih program studi yang sesuai dengan minat dan kemampuan kita saat memilih program studi di UTBK, karena ini akan membantu seluruh persiapan yang sudah kamu lakukan selama ini tidak akan sia-sia dan kita pun bisa tetap fokus mengejar target.

Nah, itu dia tips move-on ala aku yang udah pernah ketolak lewat dua jalur itu, dan alhamdulillahnya sekarang aku diterima di PTN favorit melalui jalur mandiri. Oh iya, jangan berharap terlalu besar karena bisa saja kemungkinan buruk akan terjadi. Berharap boleh, tapi kita tidak boleh berharap secara berlebihan.

Walaupun kita juga sudah berusaha semaksimal mungkin, jangan lupa juga untuk selalu berdoa kepada Allah dan meminta doa restu ke orang tua kita agar kita bisa diterima di perguruan tinggi yang kita mau. Intinya kita harus berdoa saja apa yang terbaik untuk kita sendiri dan yakin bahwa jalan yang Allah berikan kepada kita itu merupakan jalan yang paling terbaik.

*Tulisan ini berdasarkan pengalaman saya saat ditolak oleh beberapa universitas dan program studi impian saya.

Posting Komentar

0 Komentar