GHIRAHBELAJAR.COM, JAKARTA - Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA) berkolaborasi dengan perguruan tinggi swasta dan negeri di Indonesia menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat Kolaborasi (PKM) dengan tema “Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang Menyenangkan Berbasis Local Wisdom”. Perguruan tinggi tersebut antara lain adalah Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, Universitas Islam 45, Bekasi; Akademi Refraksi Optisi Leprindo; Universitas Krisnadwipayana yang diwakili oleh delapan orang dosen dan melibatkan guru-guru dan pengelola TK di desa Lebak Muncang. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Pengabdian Masyarakat Kolaborasi Batch IV yang diselenggarakan oleh Universitas Persada Indonesia Y. A. I. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 6-7 September 2024 di desa wisata Lebak Muncang.
Desa wisata Lebak Muncang merupakan desa wisata yang berada di kawasan Ciwidey Kabupaten Bandung. Desa ini dikenal dengan wisata yang menawarkan edukasi pendidikan dalam hal pertanian, perkebunan dan peternakan antara lain sayur-sayuran, strawberry, kopi, teh, olahan susu, madu, ikan dan lain-lain. Pandangan hidup yang sederhana, menerapkan nilai-nilai keluhuran budaya Sunda serta tetap bercocok tanam merupakan beberapa bentuk kearifan local yang masih dijalankan oleh masyarakat Lebak Muncang.
Untuk layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), desa Lebak Muncang memiliki Raudhatul Athfal (RA) Birrul Walidain dengan murid lebih kurang 70 anak. Terdiri dua rombongan belajar, yakni kelompok A sebanyak satu kelas dan kelompok B sebanyak tiga kelas. Guru selama ini cukup kesulitan dalam menerapkan prinsip “belajar sambil bermain (learning through playing)”.
“Murid-murid dan orang tua merasa bahwa yang dinamakan belajar itu menggunakan kertas dan pensil, demikian ungkap Nurul Apriliani salah satu gurunya TK Lebak Muncang. Dr. Silvie Mil, SE, M.Pd, salah satu narasumber kegiatan pengabdian menyatakan bahwa “pembelajaran anak usia dini harusnya dilakukan melalui kegiatan bermain karena kegiatan bermain merupakan kegiatan yang menyenangkan”.
Kearifan local yang dilakukan masyarakat desa Lebak Muncang yang umumnya bercocok tanam dapat dijadikan salah satu sumber inspirasi dalam kegiatan bermain anak usia dini. Guru-guru dapat memberikan pembelajaran inkuiri melalui kegiatan menanam bibit strawberry pada anak, atau kegiatan eksperimen membuat teh khas Lebak Muncang untuk menstimulasi kemampuan kognitif anak.
RA Birrul Walidain juga dapat menyesuaikan kurikulum yang diselenggarakan dengan memuat nilai-nilai budaya daerah Sunda dalam pembelajarannya. Mengangkat budaya Sunda sebagai salah satu tema dalam Rencana Pembelajaran Semester dan Rencana Pembelajaran Mingguan dengan memperkenalkan kesenian Sunda, ragam tanaman yang ditanam di Lebak Muncang serta mengangkat tema-tema lain yang dekat dengan keseharian anak.
Diharapkan dengan demikian anak dapat mengenal adat dan tradisi di Lebak Muncang sekaligus menanamkan nilai-nilai karakter baik dari kearifan lokal (local wisdom). Sehingga tujuan akhir dari PKM Kolaborasi ini untuk memberdayakan lokal dengan memperkuat keterampilan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa wisata Lebak Muncang dapat tercapai.
0 Komentar