Definisi Berita, Nilai Berita, dan Sumber Berita




GHIRAHBELAJAR.COM – Dalam dunia informasi digital, berita adalah salah satu komponen yang tidak pernah absen. Setiap media massa pasti selalu memproduksi berita tanpa hentinya. Sebab, pada dasarnya berita adalah catatan kejadian atau peristiwa. Tapi, ada syarat suatu informasi layak disebut berita lho. Nah, buat kamu yang mau tahu apa syaratnya, mari kita lanjutkan membaca. Pembahasan ini juga merupakan materi dasar dalam memahami penulisan berita.

Definisi Berita

Berangkat dari pengertian berita secara bahasa. Berita mengandung pengertian “cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat; laporan; pemberitahuan dan pengumuman.” Berita dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah news, journal, announcement, story, atau report, sementara medianya disebut daily atau harian. Sebab itulah pelakunya disebut journalist yang diserap jadi jurnalis. Selain itu ada istilah reporter untuk jurnalis yang bertugas di lapangan. Dalam bahasa Indonesia dikenal juga istilah warta. Sehingga kita kenal istilah wartawan.

Kembali pada definisi berita, sebenarnya apa yang tercatat dalam kamus kita tersebut intinya adalah peristiwa atau kejadian yang ditulis untuk dikabarkan kepada khalayak. Jadi, berita itu mesti menyentuh kepentingan khalayak. Atau setidaknya, berisi informasi yang penting untuk diketahui publik secara cepat, tepat, dan bisa dipertanggungjawabkan.

Berita, tentu saja tidak sekadar mengabarkan informasi. Berita dikemas secara apik dengan tetap setia pada fakta dan data objektif yang kemudian bisa kita anggap paling mendekati kebenaran. Berita, bukanlah sekadar cerita tentang peristiwa, melainkan juga memiliki pesan-pesan dan tujuan untuk apa suatu kejadian itu dikabarkan.

Nilai Berita

Pembahasan di atas berkaitan dengan apa yang kemudian disebut dengan nilai berita. Setiap apa pun yang dilakukan atau diciptakan manusia, sejatinya punya nilai. Nilai di sini bermakna value, bukan score atau angka-angka. News value ini merupakan salah satu karakter intrinsik dari sebuah berita. Bila tadi dikatakan berita memiliki pesan dan tujuan, maka value inilah pesan dan tujuannya.

Pertistiwa atau kejadian yang tidak memiliki news value tidak layak untuk diberitakan. Berita seperti apa yang memiliki news value? Menurut Ishwara dalam bukunya, “Peristiwa-peristiwa yang memiliki nilai berita ini misalnya yang mengandung konflik, bencana dan kemajuan, dampak, kemasyhuran, segar dan kedekatan, keganjilan, human interest, seks, dan aneka nilai lainnya.” Sementara itu, Asep Syamsul menyebutkan ada empat nilai berita yaitu:
  • Cepat, yaitu aktual atau ketepatan waktu. Berita adalah sesuatu yang baru (new).
  • Nyata, yaitu informasi tentang sebuah fakta (fact) yang terdiri atas kejadian nyata, pendapat, dan pernyatan sumber berita.
  • Penting, yaitu menyangkut kepentingan orang banyak.
  • Menarik, yaitu mengundang orang untuk membaca berita yang kita tulis.
Bisa kita simpulkan bahwa kejadian yang dianggap memiliki news value adalah kejadian atau peristiwa yang ada kaitannya dengan kepentingan dan kebutuhan publik, menarik bagi publik, dan tentu saja suatu hal yang penting. Baik itu sebagai pengetahuan, isu percakapan, hobi, ketertarikan, minat, hiburan, dan sebagainya.

Inilah sebabnya tidak pernah ada berita mengenai, misalnya, “Sarapan Apa Pak Presiden Pagi Ini?”. Meskipun itu merupakan kejadian, peristiwa, dan informasi dari petinggi negara, belum tentu penting dan punya news value. Sebaliknya, apa yang dilakukan seorang pengemudi ojek daring yang terkena prank orderan bodong, akan raamai diberitakan. Hal itu karena kejadian tersebut memiliki konflik dan memancing human interest. Dan lagi, dari kejadian itu ada pelajaran dan pesan agar para pengojek daring lebih berhati-hati menerima orderan palsu. Selain memiliki news value tersebut, berita juga mesti berisi peristiwa aktual dan faktual.

Sumber Berita

Sumber berita artinya sumber informasi yang bisa digali untuk menjelaskan suatu peristiwa atau kejadian menjadi berita yang utuh. Mark Potter seorang wartawan televisi menyebut sumber berita adalah kitab suci. Seorang watrawan mesti punya banyak sumber informasi. Ia juga mesti tahu di mana dan pada siapa bisa mendapatkan sebuah informasi. Pasalnya, menulis sebuah berita tidak bisa lepas dari fakta dan data yang hanya bisa diperoleh dari sumber berita tersebut.



Apa saja sumber berita itu? Bagi wartawan yang meliput langsung ke lapangan, sumber berita itu adalah kejadian itu sendiri dan semua hal yang menyangkut dengan kejadian itu. Misalnya dalam kejadian bencana alam, maka tidak hanya kejadiannya yang diberitakan, tapi di sana ada kepala dusun, orang terdampak, pejabat setempat, maupun pemimpin adat yang bisa menjadi sumber berita. Tidak lain adalah untuk mendapatkan data-data dan fakta yang seutuhnya “mendekati” kebenaran.

Menurut Eugiene dan Jerry, seorang wartawan bisa mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dan selengkap-lengkapnya melalui beberapa proses. Yaitu:
  1. Observasi langsung atau tidak langsung.
  2. Melakukan wawancara.
  3. Mencari dan meneliti bahan melalui dokumen publik.
  4. Dan, berpartisipasi dalam peristiwa.
Jadi, sumber berita itulah yang mesti diburu oleh seorang wartawan untuk mendapatkan informasi valid tentang apa yang akan diberitakan kepada khalayak. Tanpa adanya informasi valid, bisa dipastikan kredibilitas wartawan bahkan kredibilitas medianya bisa dipertanyakan.

Kesimpulannya, berita itu dianggap layak ketika ia mempunyai nilai berita atau news value seperti yang sudah dijelaskan di atas. Jadi, mulai sekarang bisa kita nilai apakah berita yang kita baca itu layak ataukah tidak disebut berita yang baik. Sebarkan bila informasi ini menurutmu bermanfaat, ya!

Posting Komentar

0 Komentar