Surat Rindu Buat Mas Rendra


GHIRAHBELAJAR.COM - Surat Rindu Buat Mas Rendra

Oleh: Ahmad Soleh


Assalamualaikum.

Selamat malam, Mas Rendra.

Nyenyakkah tidurmu di sana. Atau sedang gundah? Melihat kehidupan kami tak jauh beda kondisinya dengan saat kau masih duduk di sini? Kala menghisap sebatang lisong.

Meja-meja birokrasi itu. Papan-papan reklame berwajah politikus. Dan aneka ketidakkaruanan yang bertebaran di hadapanku, membuat muak. Ketidakpastian selalu hadir di tengah kami. Apakah kau melihat itu?

Kecoa-kecoa itu kini terbang tak beraturan, Mas Willy. Mereka semakin rakus. Makin gila hormat. Makin seenaknya dan tak tahu malu menindas kami, pemilik sah kedaulatan diri.

Aku memang masih gemar bicara anggur dan rembulan. Bahkan kue bronis hingga teh manis. Sajakku tak segagah coretanmu. Tapi semangatmu mengalir. Mendesir. Berderik. Berbisa dan siapa sangka.

Aku menuliskanmu malam ini. Menandakan rinduku tengah bergelora. Tapi paling-paling esok sudah sirna. Karena kepalaku penuh ditungkus lumus realitas.

Kakiku kerap gemetar. Langkahku gontai tak jelas arah. Bila bukan karena sajakmu tentang kali kotor dan bunyi traktor, mungkin aku sudah alih profesi jadi matador.

Banteng. Mastodon. Serigala. Apa pun rupa menjelma, manusia memang begitu adanya. Merasa digdaya, lupa tanggung jawab sesama. Merasa berkuasa, ya menginjak seenaknya. Giliran kita bicara, berbeda sedikit saja, pidana dan penjara jadi hadiahnya.

Bukankah ini serupa tapi tak sama, Mas Rendra? Seperti gambar-gambar di pamflet yang pernah engkau buat. Ya, masa suram!

Rindu Rendra, 7 November 2020

Posting Komentar

3 Komentar

  1. Kicau-kacau oleh bang Shaleh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih Bang Rizet, udah mampir ke sinih...

      Hapus
  2. Membacanya, langsung menyerap semangat Si Burung Merak..

    BalasHapus