Kepoin Sejarah Ilmu Pengetahuan Periode Yunani Kuno hingga Kontemporer



GHIRAHBELAJAR.COM, JAKARTA - PK IMM FKIP Uhamka menggelar Kajian Intelektual secara daring melalui media Zoom Meeting, Sabtu (9/4). Kajian yang dilaksanakan oleh Bidang Riset Pengembangan Keilmuan PK IMM FKIP Uhamka ini berjalan lancar.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai Sejarah Ilmu Pengetahuan pada masa periode Yunani Kuno, periode Islam, periode Renaisans dan Modern serta Kontemporer dalam rangka pengembangan Intelektual.

Narasumber yang menyampaikan materi Sejarah Ilmu Pengetahuan yaitu Ahmad Ruslan MPd, yang merupakan dosen FKIP Uhamka.

Awalan pembahasan materi, yaitu tentang mencari ilmu adalah suatu kewajiban bagi laki-laki maupun perempuan. Salah satunya ialah mempelajari sejarah ilmu pengetahuan.

"Pengetahuan dapat dilihat oleh mata dan dapat diraba oleh kulit. Dengan syarat mempunyai objek, metode dan tentu dapat dipertanggungjawabkan, terbuka dan dapat diterima semua kalangan," ujarnya, Sabtu (9/4).

Selanjutnya, dia menjelaskan, periodisasi Ilmu Pengetahuan yang bermula pada Yunani Kuno, tokoh terkenalnya pada saat itu yaitu Thales yang mempertanyakan isi dasar alam. Kemudian disusul oleh Pythagoras yang dikenal sebagai Bapak Bilangan.

Periode selanjutnya, kata dia, yakni periode ilmuwan Muslim. "Pada masa Islam ini Ilmuwan Muslim sangat banyak, namun di Eropa sendiri sedang masa Dark Age," ungkapnya.

Kemudian, pada periode Renaissans dan Modern, Ilmu Pengetahuan muncul di Eropa dan ini yang menandai terbebasnya Eropa dari kekangan dogma gereja.

"Periode terakhir, yaitu Periode Kontemporer yang menyajikan Ilmu Pengetahuan dalam genggaman saja," kata dia.

"Ilmu pengetahuan itu bukan mempersulit melainkan dapat mempermudah," tambahnya.

Kegiatan ini pun diakhiri dengan penyerahan sertifikat yang dilanjutkan dengan sesi foto bersama. Dukungan dari berbagai pihak turut membantu kelancaran kegiatan ini.

Peserta sangat antusias dalam mengikuti Kajian Intelektual ini karena untuk meningkatkan ilmu dan juga tali persaudaraan yang telah ada akan semakin erat. Kegiatan ini tidak hanya menitikberatkan pada penyampaian materi saja, tetapi juga sebagai ajang berlomba-lomba dalam kebaikan di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini. (intan/elis)

Posting Komentar

0 Komentar