Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


 

Upaya penguatan profil pelajar Pancasila, tidak akan tercapai tanpa adanya budaya yang mendukung.

GHIRAHBELAJAR.COM, Salah satu penekanan dalam penerapan Kurikulum Merdeka program merdeka belajar Kemendikbudristek ialah terciptanya profil pelajar Pancasila. Ada enam ciri pelajar Pancasila, yang dilengkapi dengan komponen dan elemen pendukungnya. Tentu saja, dalam upaya penguatan profil pelajar Pancasila perlu ada kesinambungan antara materi pembelajaran dengan penanaman karakter pada siswa.

Pembahasan mengenai ciri-ciri profil pelajar Pancasila bisa diikuti dalam artikel sebelumnya, Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka 2022. Dalam ulasan kali ini, kita akan membahas mengenai projek penguatan profil pelajar Pancasila. Mengenai landasan projek penguatan profil pelajar Pancasila, budaya sekolah yang mendukung terciptanya projek penguatan pelajar Pancasila, dan prinsip pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila.

Apa Itu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila?


Apa itu projek penguatan profil pelajar Pancasila? Dalam Keputusan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kepmendikbudristek) Nomor 56/M/2022 disebutkan, projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan (SKL).

Baca Juga: Unduh 35 Modul Ajar Kurikulum Merdeka 2022  


Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan. Di sinilah bentuk implementasi dari merdeka belajar. Selain dapat menyesuaikan dengan kebutuhan di tiap satuan pendidikan, projek ini juga dapat disesuaikan dengan capaian-capaian yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran.

Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler. Sehingga, tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran berbasis projek ini tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler. Jadi, dalam proses penerapan projek ini baik guru maupun siswa dapat memaksimalkan daya kreatif dan inovatifnya.

Selain itu, dalam penerapan pembelajaran projek penguatan pelajar Pancasila, setiap satuan pendidikan atau sekolah dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Dengan begitu, sekolah dapat menjalin kerja sama atau berkolaborasi dengan berbagai pihak.

Budaya Sekolah yang Mendukung Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Upaya penguatan profil pelajar Pancasila, tidak akan tercapai tanpa adanya budaya yang mendukung. Sekolah sebagai ruang implementasi pembelajaran sudah semestinya menciptakan budaya yang mendukung penerapan penguatan profil pelajar Pancasila. Di antara budaya sekolah yang mendukung penguatan profil pelajar Pancasila adalah berpikiran terbuka (open minded), senang mempelajari hal baru, dan kolaboratif (bekerja sama).

Berpikiran Terbuka

Pembelajaran yang inovatif sering kali terhambat oleh adanya budaya kontraproduktif, seperti tidak senang menerima masukan atau menutup wawasan terhadap berbagai bentuk perbedaan. Budaya negatif tersebut tidak akan mendukung terselenggaranya kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila yang efektif dan berdampak. Oleh karena itu, satuan pendidikan diharapkan dapat menghidupkan budaya senang menerima masukan, terbuka terhadap perbedaan, serta berkomitmen terhadap setiap upaya perbaikan untuk perubahan ke arah yang lebih baik.

Baca Juga: Unduh Materi PDF Kurikulum Merdeka  


Senang Mempelajari Hal Baru

Pada dasarnya perkembangan setiap individu sebagai seorang pembelajar akan terhenti jika ia tidak lagi senang mempelajari hal baru. Oleh karena itu, kemampuan memelihara rasa ingin tahu dan menemukan kepuasan saat menemukan hal baru adalah bagian dari budaya yang perlu dihidupkan di lingkungan satuan pendidikan.

Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila akan berjalan secara optimal jika setiap individu memiliki kesenangan untuk mempelajari hal baru dan mengembangkan diri secara terus menerus. Harapannya, kegiatan projek ini pada akhirnya dapat membantu tercapainya karakter pelajar sepanjang hayat pada setiap individu yang terlibat di dalamnya.

Kolaboratif

Kegiatan pembelajaran berbasis projek yang dinamis membutuhkan lingkar sosial yang mendukung dalam pelaksanaannya. Dalam hal ini budaya kolaboratif menjadi hal yang penting untuk dibangun dibandingkan budaya kompetitif. Diharapkan budaya kolaboratif dapat mendorong semangat senang bekerja sama, saling mengapresiasi, dan saling memberikan dukungan satu sama lain.

Baca Juga: Empat Skill Era Digital, Kamu Harus Punya Ini  


Lebih jauh, upaya kolaboratif juga perlu dilakukan antar berbagai elemen kunci dalam tri sentra pendidikan (keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat) sehingga pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila akan berlangsung secara menyeluruh dan optimal.

Prinsip Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Adapun prinsip pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila, di antaranya holistik, kontekstual, berpusat pada peserta didik, dan eksploratif. Berikut penjelasannya:

Holistik

Holistik bermakna memandang sesuatu secara utuh dan menyeluruh, tidak parsial atau terpisah-pisah. Dalam konteks perancangan projek penguatan profil pelajar Pancasila, kerangka berpikir holistik mendorong kita untuk menelaah sebuah tema secara utuh dan melihat keterhubungan dari berbagai hal untuk memahami sebuah isu secara mendalam.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Kurikulum Merdeka  


Kontekstual

Prinsip kontekstual berkaitan dengan upaya mendasarkan kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata yang dihadapi dalam keseharian. Prinsip ini mendorong pendidik dan peserta didik untuk dapat menjadikan lingkungan sekitar dan realitas kehidupan sehari-hari sebagai bahan utama pembelajaran.

Berpusat pada Peserta Didik

Prinsip berpusat pada peserta didik berkaitan dengan skema pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk menjadi subjek pembelajaran yang aktif mengelola proses belajarnya secara mandiri, termasuk memiliki kesempatan memilih dan mengusulkan topik projek sesuai minatnya.

Eksploratif

Prinsip eksploratif berkaitan dengan semangat untuk membuka ruang yang lebar bagi proses pengembangan diri dan inkuiri. Projek penguatan profil pelajar Pancasila tidak berada dalam struktur intrakurikuler yang terkait dengan berbagai skema formal pengaturan mata pelajaran. Oleh karena itu, projek ini memiliki area eksplorasi yang luas dari segi jangkauan materi, alokasi waktu, dan tujuan pembelajaran.

Posting Komentar

0 Komentar