Inspiratif: Anak SMK Juga Bisa Masuk Top 10 PTN


 
GHIRAHBELAJAR.COM, Oleh Nabiila Dini Kurnia

Banyak siswa yang baru lulus dari bangku SMP bingung memilih masuk SMA atau SMK. Dan sering kali mereka mempunyai mindset “Anak SMK gak bisa kuliah, apalagi masuk universitas negeri”. Ya, itu dulu juga pernah terkelebat di pikiranku. Namun, aku tidak memercayainya karena kita tidak akan pernah tahu ke depannya seperti apa. Maka dari itu, aku tetap memilih SMK dengan tujuan aku bisa menambah keterampilan.

Memang benar kata banyak orang yang bilang “lulusan anak SMK harusnya kerja, bukannya kuliah” lantas jika ada anak SMK yang ingin kuliah menjadi tidak bisa hanya karena ia lulusan SMK? Tidak juga lho, banyak lulusan SMK yang berhasil masuk TOP 10 PTN. Karena itu, aku ingin juga seperti mereka yang berhasil lolos PTN, walaupun berasal dari SMK.

Aku adalah siswi SMK negeri berjurusan tata boga. Waktu aku memasuki kelas 12, aku baru tahu kalau sekolahku tidak masuk top 1.000 di Indonesia. Mimpiku yang ingin masuk universitas negeri, hampir punah dikala itu. Teman-temanku selalu mengingatkanku untuk tidak terlalu “ambis” untuk mendapatkan mimpi-mimpiku, karena mereka bilang aku hanyalah anak SMK, jurusan Tata Boga, yang sekolahnya tidak termasuk ke dalam 1.000 sekolah terbaik di Indonesia.

Tetapi, karena memang pada dasarnya aku adalah anak yang keras kepala, aku tidak mendengarkan perkataan mereka, bahkan perkataan mereka aku jadikan penyemangatku untuk menggapai mimpiku. Segala cara aku lakukan, mulai dari aku yang mengikuti bimbel, membeli buku-buku SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dengan harapan aku bisa menjadi mahasiswi di Universitas Negeri.

Bisa dikatakan masa-masa kelas 12 adalah masa terburukku dalam hidup, karena aku harus membagi dua antara sekolah dan usahaku untuk mengerjar PTN. Jadi, dari pagi sampai sore aku mengerjakan ujian praktek masak dan malamnya aku bimbel.

Menjelang pengumuman siswa eligible SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) aku sangat khawatir nama ku tidak masuk. Dan Alhamdulillahnya namaku masuk dalam list siswa eligible SNMPTN dengan menempati urutan ke-4 dari 43 siswa eligible di jurusanku.

Hubungan Internasional di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta dan Teknologi Pendidikan di Universitas Negeri Jakarta adalah jurusan pilihaku di SNMPTN. Saat pengumuman, pastinya ku berharap lolos. Tetapi takdir berkehendak lain, aku tidak lolos. Sedih pasti, tapi yasudah tidak apa-apa, karena memang tujuan utamaku adalah lolos di SBMPTN.

Menjelang SBMPTN, aku sudah mantap dengan jurusan dan universitas pilihanku. aku memilih jurusan Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan di Universitas Indonesia. Kok milih linjur? Iya, karena orang tuaku ingin aku menjadi mahasiswi kesehatan, membuat aku mau tidak mau harus belajar pelajaran IPA yang benar-benar “melenceng” dari jurusan asalku.

Dan memang terlihat “gak tahu diri” ya, sudah anak SMK, tidak memahami materi IPA, pilihnya jurusan bagus dan di universitas bagus pula. Tetapi, aku hanya bermodal yakin, usaha, dan berdoa saja. Waktu mengerjakan ujian SBMPTN-nya pun aku hanya bermodal ingatanku akan penjelasan-penjelasan guru bimbelku saja. Aku sudah sangat pasrah dengan hasilnya dikala itu.

Dan benar saja, hasilnya pun tidak lolos. Aku sangat merasa down dikala itu. Disaat teman-temanku merayakan kelolosan mereka di kampus impian, namun aku harus kembali membuka bukuku untuk belaar kembali guna mengikuti ujian mandiri.

karena mimpiku untuk menadi mahasiswi Universitas Indonesia tidak memudar, aku mendaftarkan diri untuk mengikuti Seleksi Masuk Universitas Indonesia (SIMAK UI). Aku daftar dengan jurusan yang sama, kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan, namun aku tambahkan satu jurusan lagi yaitu keperawatan.

Omongan orang tentang SIMAK UI soal ujiannya susah, itu terbukti. Aku sangat mengalami kesulitan untuk mengerjakannya. Banyak soal yang aku tidak pahami, dan aku kembali pasrah untuk hasilnya. Ya, benar hasilnya tidak lolos lagi. Aku gagal untuk menjadi mahasiswi UI, aku gagal menjadi mahasiswi di universitas impianku.

Sedih? Kecewa? Pasti! tapi mungkin memang bukan takdirku untuk menjadi mahasiswi Universitas Indonesia, aku sangat percaya bahwa Allah SWT sudah menyiapkan takdir yang terbaik untukku. Untuk kalian yang ingin menjadi mahasiswa Universitas Indonesia jalur SIMAK UI, semangat ya! Kalau itu rejeki kalian gak bakal kemana kok.

Setelah SIMAK, aku mengikuti jalur masuk mandiri universitas negeri di manapun, seperti IPB, UNPAD, dan UNSOED, tetapi tidak ada yang lolos satupun, aku selalu berpikir “apa aku tidak pantas menjadi mahasiswi di universitas negeri?” Sampai pada akhirnya, aku diberi informasi oleh temanku kalau UNS sedang membuka jalur masuk mandiri sarjana gelombang 2, dan langsung saja aku daftar dengan menggunakan skor UTBK (Ujian Tes Tulis Berbasis Komputer) SBMPTN. Dan hasilnya sama saja seperti sebelumnya, tidak lolos.

Aku sudah pasrah dan hampir menyerah, seperti ingin ku sudahi saja perjuanganku untuk mendapatkan PTN. Tapi, saat mengetahui UNS membuka jalur mandiri untuk diploma, aku kembali bersemangat untuk daftar. Tetapi ada perasaan “trauma”, aku takut hal yang sama terjadi lagi, namun rasa ingin aku untuk menjadi mahasiswa PTN jauh lebih besar dari rasa takutku.

Aku mendaftar dengan skor UTBK SBMPTN dan ujian tulis. Dengan jurusan budidaya ternak dan perpustakaan. Dan Alhamdulillahnya aku lolos di dua jurusan itu. Perasaanku senang, amat senang. Pada akhirnya, aku memilih D3 Perpustakaan sebagai jurusanku.

Walaupun bukan Universitas Indonesia dan bukan Kesehatan Masyarakat. Unversitas Sebelas Maret dan D3 Perpustakaan sudah cukup, bahkan lebih. Aku sangat amat bersyukur.

Nah itu dia ceritaku, seorang lulusan SMK yang Alhamdulillah keterima di Universitas TOP 10 di Indonesia. Untuk kalian yang ragu untuk memilih SMA atau SMK, pilih yang sesuai dengang passion mu, ya! Dan untuk kamu anak SMK yang takut tidak bisa masuk universitas negeri, asal kalian yakin dan kalian berusaha pasti bisa kok. Percaya aja kalau itu takdirmu, pasti akan datang kepadamu. Oh ya, jangan lupa berdoa dan minta restu dari orang tua atau keluarga kalian juga yaa, semangat! (ed: ahmad soleh)

Posting Komentar

0 Komentar