KMM Depok Gelar Raker di Kota Metro


GHIRAHBELAJAR.COM, KOTA METRO - Rihlah Dakwah dan Raker Korps Mubaligh Muhammadiyah Depok hari pertama di Kota Metro, Lampung, diawali dengan kajian Subuh. Acara disebar di beberapa lokasi kegiatan; Masjid Al Mujahidin, Masjid At Tanwir Putra, Masjid At Tanwir Putri, Pesantren Mahasiswi Imadul Bilad, dan KMT Imadul Bilad ( SMP Putri).

Ustaz Nur Fajri Romadhon, Lc. Al Hafizh mengimami shalat Subuh di Masjid Al Mujahidin Kota Metro. Ustaz Dani Yanuar Eka Putra SE.Ak. MA. mengisi kajian.

Ketimpangan ekonomi, tema yang jarang dibicarakan dalam forum-forum pengajian, disampaikan Ustaz Dani. Muhammadiyah, menurut Ketua Korps Mubaligh Muhammadiyah Kota Depok (KMMD) ini sangat konsen mengatasi problem ini.

Ketimpangan ekonomi masalah klasik. Dan, salah satu faktor yang turut mendorong lahirnya Muhammadiyah adalah faktor kezaliman ekonomi pemerintah kolonial kepada kaum pribumi.

Surah Al Maun--sering disebut Telogi Al Maun--kemudian menjadi spirit pendiri KH. Ahmad Dahlan dalam konteks mengatasi problem ekonomi pribumi saat itu. Dalam perkembangannya, Muhammadiyah berhasil menghadirkan berbagai amal usaha sebagai upaya menjawab ketimpangan ekonomi umat seperti Panti Asuhan, PKU (dahulu PKO/Penolong Kesengsaraan Oemoem), serta klinik kesehatan.

Muhammadiyah menilai, distribusi harta tidak dibenarkan berputar hanya pada kalangan tertentu saja, termasuk dikuasai kelompok pemodal khas ekonomi kapitalis sebagai bentuk kolonialisme ekonomi. Demikian pandangan ekonomi yang dipaparkan Ustaz Dani.

Di tempat berbeda, di Pondok Pesantren At Tanwir Putra, shalat Subuh dipimpin Ustaz Imamuddin Lc, Al Hafizh. Materi kajian disampaikan Ustaz Ahmad Musa Said, M.Si.

Ustaz Musa mengajak santri At Tanwir untuk fokus mencintai ilmu dan menahan dari godaan pada cinta karena gejolak jiwa remaja yang cenderung pada godaan asmara. Jiwa muda harus disiapkan menjadi jiwa-jiwa pembaharu, pada kekuatan ilmu dan intektual, dan pada kesiapan untuk membela agama. Saat para pemuda sedang mengalami berbagai tantangan zaman yang menggerus eksistensi seorang pemuda, maka jiwa mereka harus dikembalikan kepada fitrahnya sebagai penerus tongkat estafet peradaban mulia.

Di Pesantren At Tanwir Putri, Ustaz Dadang Jenal Mutaqin menjadi imam shalat Subuh. Kajian disampaikan Ustaz Baharuddin Yusuf Izhar, M.Pd.I. Mudir Pondok Pesantren Darul Arqom Sawangan Depok ini mengulas tentang cara mencintai Rasulullah SAW.

Ustaz Izhar mengutip hadits riwayat Imam muslim yang mengisahkan kecintaan dan kerinduan Rasulullah SAW mendalam kepada saudaranya yang datang setelahnya. Rasulullah SAW menyatakan, "Saudaraku adalah mereka yang tetap beriman kepadaku walau tidak pernah melihatku."

Ada tiga cara membalas cinta Rasulullah SAW yang diulas Ustaz Izhar. Pertama, tadzakkur billisan, yaitu dengan bershalawat sesuai syariat-Nya. Kedua, tadzakkur bil qolbi, yakni meyakini kerasulannya. Beliau diutus sebagai penutup para nabi dan tidak ada nabi sesudahnya. Dan ketiga, tadzakkur bil amal, yakni dengan berittiba' kepada Rasulullah SAW dengan mengikuti sunnah-sunnahnya.

Bakda Subuh, Ustazah Erni Nurmayanti dan Ustazah Mar'atus Shalihah mengisi kajian di pesantren mahasiswi Imadul Bilad. Hj. Inawati, Ketua lazismu Kota Depok dan Ustazah Tuti Hatala mengisi kajian di KMT Imadul Bilad (SMP putri).

Para ustazah menyampaikan topik peran strategis perempuan. Perempuan menurut para ustazah ini merupakan sosok yang kuat dan penting. Dari para perempuanlah akan lahir generasi terbaik yang akan melanjutkan perjuangan.

Karena itu, perempuan harus berilmu, sebab para perempuan laiknya madrasah utama pilar peradaban, pilar bangsa. Perempuan juga begitu istimewa. Dalam sebuah riwayat hadits qudsi yang dikutip pemateri, perempuan dimuliakan dengan diberi pilihan dari pintu mana mereka kelak akan masuk surga karena amal-amal shalat, puasa, dan menjaga kehormatan yang mereka bawa.

Begitulah para srikandi 'Aisiyah itu menginspirasi para santriwati. Semoga pesan mereka adalah terjemahan dari sepenggal Mars 'Aisyiyah: "Wahai warga ‘Aisyiyah sejati, Sadarlah akan kewajiban suci, Membina harkat kaum." (abdul)

Posting Komentar

0 Komentar