Implementasi Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara di Jenjang SLB




GHIRAHBELAJAR.COM – Oleh: Sri Rahayu

Pemikiran Ki Hadjar Dewantara menitikberatkan peran pendidik untuk mampu memberikan layanan pendidikan yang sesuai dengan kodrat yang ada pada setiap peserta didik, bahwa pendidikan harus disesuaikan dengan kemampuan dan tuntutan zaman pada setiap peserta didik. Bagaimana pendidik mampu menjadi teladan dalam setiap tindakan dan perkataan.

Pendidik harus mampu mencerminkan sebagai seorang guru yang dapat membimbing, membangun semangat belajar, dan memberikan dorongan bagi peserta didik. Pendidikan mencerminkan sebagai proses menuntun peserta didik menjadi terampil, berakhlak mulia, dan inovatif kreatif untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan.

Makna sesungguhnya dari pendidikan di Indonesia tergambar jelas dalam pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Sekolah sebagai pusat pengembangan karakter tentu memiliki peran penting dalam mencapai tujuan pendidikan. Dan seorang pendidik yang digambarkan sebagai seorang petani yang siap menanam benih-benih sesuai kodratnya juga memiliki peran penting.

Oleh karena itu, sekiranya sebagai seorang guru yang tidak hanya bertanggungjawab untuk mentransfer ilmu namun juga mengembangkan karakter positif peserta didik perlu untuk mempelajari pemikiran Ki Hadjar Dewantara sehingga mampu menghayati makna pendidikan yang menuntun bagi peserta didik.




Perubahan cara pandang dalam mengajar di kelas perlu dilakukan seiring dengan pemahaman pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang telah dipelajari. Bahwa seorang guru harus mampu menciptakan atmosfer semangat belajar di kelas, memahami kemampuan masing-masing peserta didik tanpa memaksakan kehendak sehingga terjadilah proses pembelajaran yang berorientasi pada murid.

Berikut gagasan yang timbul seiring dengan penerapan pemikiran Ki Hadjar Dewantara di sekolah adalah:
  1. melakukan asesmen terkait kemampuan dan potensi diri pada peserta didik,
  2. memberi contoh atau teladan dalam berperilaku dan perkataan
  3. membiasakan peserta didik untuk melaksanakan kewajiban dalam beragama di sekolah
  4. memberikan asesmen formatif dan sumatif sesuai kemampuan peserta didik
  5. menggunakan media pembelajaran untuk mendukung proses pembelajaran
  6. mengadakan kegiatan eksta dan vokasi bagi peserta didik

Penulis berkesempatan untuk belajar memahami praktik baik sekolah dalam mengembangkan karakter dan potensi setiap peserta didik dan bentuk penerapan pendidikan berlandaskan pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Penulis mengunjungi SLB Negeri Gedangan dalam kegiatan PPL I.

Dalam kesempatan itu, penulis menemukan banyak hal yang dapat menjadi teladan bagi sekolah lain dalam mengembangkan karakter peserta didik. Melalui kegiatan pembiasaan melaksanakan sholat berjamaah di sekolah diharapkan peserta didik mampu memahami ajaran agamanya dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan ekstra dan vokasi yang disesuaikan dengan kemampuan peserta didik tentu bertujuan untuk mendukung dan mengembangkan bakat serta potensi diri peserta didik. Partisipasi aktif peserta didik dan semangat belajar dalam mengikuti kegiatan ekstra dan vokasi juga dapat dijadikan bukti bahwa program tersebut berjalan sesuai tujuan kegiatan.

Praktik baik pelaksanaan kegiatan ekstra dan vokasi dapat dibuktikan dengan perolehan juara dalam cabang vokasi tertentu. Bukan hal yang asing lagi ketika mendengar peserta didik dari SLB Negeri Gedangan mendapatkan juara atau prestasi. Hal tersebut membuktikan bahwa sekolah memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi dan bakat peserta didiknya.

Jika dilihat dari segi pembelajaran sekolah mengedepankan pada pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik. Penyesuaian materi dan media pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik itu sendiri. Penyesuaian tersebut dilakukan dengan tujuan agar peserta didik mampu menerima materi yang disampaikan secara menyeluruh sehingga memiliki kebermanfaatan untuk kehidupannya kelak.

Posting Komentar

0 Komentar