Ini 5 Cara Berhemat Buat Mahasiswa Rantau


GHIRAHBELAJAR.COM - Oleh: Dewi Lusiana, Mahasiswa Program Magister Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selain sebuah perjalanan, hidup adalah pilihan. Salah satunya memutuskan untuk studi di luar pulau, jauh dari orang tua dan sanak saudara. Bagi sebagian besar mahasiswa, yang baru melangsungkan pendidikan ke perguruan tinggi tentu sedikit kebingungan dalam menentukan arah kehidupan. Misalnya bertahan dan mencukupkan uang kiriman.

Mahasiswa rantau yang dulunya tidak pernah jauh dari orang tua, yang seluruh kebutuhannya selalu dibiaya orang tua pada masanya akan merasa lemah ketika berpisah dengan orang tua. Karena dia sendirilah yang wajib mengatur setiap keperluannya. Namun, jangan khawatir, di bawah ini ada beberapa kiat, cara atau tips hemat untuk mahasiswa rantau dalam mencukupkan kiriman orang tua.

1. Masak sendiri
Harga bahan makanan ‘‘produk mentah’’ cenderung relatif murah dibandingkan makanan matang yang ada di pasaran atau Gofood. Untuk melakukan penghematan, dengan itu sebaiknya mahasiswa rantau membeli produk mentah seperti beras, sayur, ayam, tempe dan lauk pauk lain kemudian memasaknya sendiri. 

Di saat kita membeli bahan makanan ‘‘produk mentah’’ kita bisa mengetahui kehigienisan makanan, karena kita yang langsung mengolahnya. Tidak seperti saat kita membeli dipenjual pasaran, yang entah kapan makanan itu telah disediakan. Selain hal ini baik bagi kesehatan, juga baik dalam menghemat dan menyehatkan kondisi keuangan.

2. Membawa minum ke kampus
Tumbler atau botol minum adalah akomodasi utama yang hendaknya dibawa bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa rantau. Minum menjadi kewajiban bagi seseorang demi menjaga imun, mehindari dehidrasi dan meningkatkan kebugaran fisik. Sebab itu minum sangat penting dan perlu diperhatikan. Ketika kita kuliah namun tidak membawa minum terasa ada yang kurang. 

Kemudian, kita harus membeli dikantin dengan harga yang cukup fantastis karena bisa 2 kali lipat mahal dari biasanya. Tentu ini akan melelahkan bukan? Dengan begitu sebaiknya kita membawa minuman setiap pergi ke kampus. Selain menyehatkan juga sebagai tips hemat mengelola kondisi keuangan.

3. Kurangi nongkrong
Bagi kalangan mahasiswa, berkumpul bersama teman-teman atau bahasa gaulnya ‘‘nongkrong’’ menjadi tren dan keharusan. Tidak jarang kita temui mahasiswa berbondong-bondong ke kedai atau caffe dengan alasan nyantai sambil belajar. Ketika mengingat kita adalah mahasiswa rantau hendaknya ini perlu ditinggalkan. Walaupun tujuannya nongkrong adalah untuk mengerjakan tugas perkuliahan, tetapi tugas bisa diselesaikan di rumah bukan? 

Di kost misalnya, perpustakaan atau tempat-tempat lain yang tidak menjadi alternatif menghamburkan uang. Dengan begitu kebiasaan nongkrong perlu dikurangi atau bahkan ditinggalkan demi menjaga kestabilan keuangan atau istilah lainnya berhemat.

4. Menerapkan bujet maksimal dalam belanja
Sederhananya bujet dimaknai dengan anggaran. Sebagai mahasiswa, perlu menakar kemampuan berbelanja. Karena hal ini rasa sangat penting. Untuk mencukupkan biaya belanja dalam satu minggu atau satu bulan kita perlu membatasi berapa besaran uang yang sebaiknya dikeluarkan. Misalnya, 350.000 dicukupkan untuk membeli bahan makanan seperti, beras, sayur, tempe dan daging dalam satu bulan. 

Jadi, untuk menghemat kiriman dari orang tua, hendaknya ada batasan maksimal dalam memenuhi kebutuhan. Dengan begitu kondisi uang yang dimiliki tetap terjaga. Artinya, hemat dan mampu menciptakan ‘‘kesejahteraan’’ sampai di akhir bulan.

5. Menyediakan uang di dompet secukupnya
Sebagai mahasiswa rantau, keberadaan uang tentu sangat bernilai. Ketika mendapatkan rezeki ‘‘kiriman dari orang tua’’ seyogianya kita menggunakan uang tersebut dengan semestinya. Karena jika tidak, bisa saja kiriman itu lenyap seketika. Nah, di saat kita mengambil uang di ATM, ambil saja seperlunya. Dalam artian, dompet tidak perlu diisi banyak uang. Karena di saat dompet terasa tebal, kita cenderung ingin membeli semua, bahkan yang tidak penting sekalipun. 

Jadi, untuk tetap hemat dan menyehatkan kondisi keuangan, ada baiknya jika kita menyediakan uang di dompet secukupnya saja. Kalaupun seandainya butuh atau uang benar-benar habis, barulah mengabil kembali. Begitu seterusnya.

Posting Komentar

0 Komentar