Pak Guru Long Berbagi Trik Menulis di SMK Nurul Islam Jakarta


GHIRAHBELAJAR.COM, JAKARTA – Dalam rangka memperingati Bulan Bahasa dan Sastra sekaligus menyemarakkan Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober 2025, SMK Nurul Islam Jakarta sukses menyelenggarakan seminar kepenulisan. Bertempat di Aula SMK Nurul Islam Jakarta, acara ini bertujuan utama untuk meningkatkan kemampuan menulis generasi muda di tengah pesatnya arus informasi.

Seminar ini menghadirkan narasumber istimewa, yaitu Agung T. Prawoto yang akrab disapa Pak Guru Long, seorang guru yang mengajar di SDN Utan Kayu Utara 11 Pagi sekaligus penulis buku. Kehadirannya disambut antusias oleh para siswa dan guru.

Pak Guru Long membawakan materi dengan lugas dan inspiratif mengenai teknik kepenulisan dan struktur berbagai jenis tulisan. Materi yang disajikan sangat komprehensif, mencakup seluruh tahapan proses menulis, mulai dari simulasi pre-writing (tahap pra-penulisan), teknik mengembangkan ide, penyusunan kerangka dan draf, hingga proses penerbitan.

Tak hanya itu, Pak Guru Long juga membagikan tips dan trik praktis untuk menghadapi berbagai kendala yang sering dialami penulis, seperti writer's block dan kesulitan menyunting.

"Menulis itu bukan bakat, tapi keterampilan yang bisa diasah. Jangan takut salah, mulailah dari mana pun yang kalian suka," pesan beliau.

Momen puncak acara diwarnai dengan penganugerahan penghargaan kepada dua karya siswa yang telah terpilih sebagai Karya Terbaik Bulan Bahasa dan Sastra di SMK Nurul Islam Jakarta. Dua siswa berprestasi, Rafa Sunah Hapsari dan Anggi Safitri, mendapatkan apresiasi berupa hadiah menarik, tidak hanya dari pihak sekolah, tetapi juga langsung dari narasumber, Agung T. Prawoto. Hal ini menjadi motivasi besar bagi siswa lain untuk terus berkarya.

Kepala SMK Nurul Islam Jakarta, Dian Purnamasari, M.Pd., berharap melalui seminar ini, semangat Sumpah Pemuda untuk 'satu bahasa' tidak hanya diartikan sebagai alat komunikasi lisan, tetapi juga melalui tulisan yang berkualitas. Generasi muda harus menjadi pelopor literasi.

Acara yang berlangsung meriah ini sukses menanamkan kesadaran akan pentingnya literasi dan keterampilan menulis, sekaligus membuktikan bahwa semangat Hari Sumpah Pemuda masih relevan sebagai pijakan untuk mencetak generasi yang cerdas dan literat. (Taufan Nugroho)

Posting Komentar

0 Komentar