Ubah Insecure Menjadi Syukur


GHIRAHBELAJAR.COM, Oleh: Wiwik Mulyani*

Insecure merupakan sebuah perasaan cemas atau tidak aman atas pencapaian orang lain sehingga mengakibatkan rasa tidak percaya diri. Banyak dari kita khususnya kalangan anak muda yang kini merasa insecure, ada yang merasa insecure karena alasan fisik, background pendidikan, ekonomi, strata sosial, atau bahkan masa depan. Dengan beberapa alasan inilah menjadikan orang merasa tidak percaya dengan dirinya sendiri.

Adapun beberapa hal yang biasanya membuat orang merasa insecure diantaranya karena takut akan kegagalan, terlalu memenuhi standar sosial, terlalu perfeksionis, terlau membandingkan diri dengan orang lain, adanya kecemasan sosial, atau bahkan berasal dari korban bullying atau perundungan.

Perasaan insecure ini sebenarnya bagus dan merupakan hal yang normal serta manusiawi, apalagi jika kita melihat dari kacamata perkembangan diri sendiri. Dimana orang yang mengenal dirinya dengan baik maka dia akan tau dimana letak kekurangan serta tau dimana batasan-batasan dalam melakukan segala sesuatu. Sebagai contoh, ketika kita tau kekurangan kita apa maka kita akan mencoba memperbaiki hal-hal yang kurang tersebut. Hal inilah yang menjadikan kita lebih menerima terhadap keadaan diri sendiri.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Kurikulum Merdeka Belajar (Bagian 2)   


Setelah tahu kekurangannya maka biasanya kita akan dihadapkan dengan dua pilihan, di mana pilihan yang pertama adalah pilihan-pilihan yang hanya akan memperburuk keadaan seperti menyalahkan diri sendiri, keluarga ataupun keadaan. Sedangkan pilihan yang kedua adalah dengan mencoba memperbaiki kekurangan tersebut atau berusaha untuk fokus pada kelebihan yang dimiliki.

Fokus pada kelebihan yang kita miliki biasanya akan menjadikan kita mempunyai kekuatan yang lebih, apalagi jika seseorang memiliki suatu tujuan tertentu maka hari-harinya pun akan lebih terarah dan bermakna. Ketika kita fokus pada kelebihan maka akan menjadikan kita lebih bersyukur. Misalnya selama ini kita insecure dengan kondisi ekonomi kekuarga, maka coba kita tengok bahwasannya masih ada orang-orang yang terlahir tanpa mengetahui siapa orang tuanya. Atau insecure dalam hal fisik, maka coba kita tengok pula bahwasannya ada orang-orang yang terlahir tanpa fisik yang sempurna.

Dalam ilmu psikologi sosial, insecure disebabkan oleh adanya banjir informasi (information overload)di mana hal ini merupakan suatu keadaan dimana seseorang menerima informasi yang berlebih sehingga menimbulkan kesulitan dalam memahami suatu isu. Dampak dari banjir informasi (information overload) di antaranya adanya kecemasan, frustrasi, stres berlebihan, kelelahan dan lain sebagainya.

Baca Juga: Care For Society  


Fenomena information overload menjadikan seseorang dapat dengan mudahnya menyebar serta mengakses segala hal yang sedang dilakukannya atau segala hal yang terjadi padanya. Padahal tak sedikit pula yang ada di media online ini berbeda dengan apa yang terjadi pada realitas.

Dalam Al-Qur’an Surah Ibrahim ayat 7 Allah juga sudah menerangkan bahwasannya:

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”

Ayat ini menerangkan tentang pentingnya bersyukur, yang mana ketika kita bersyukur maka akan Allah tambahkan nikmatnya, namun sebaliknya jika kita mengingkari nikmat yang telah Allah beri, maka azab Allah sangat pedih.

Baca Juga: Televisi Vs Medsos, Lebih Pilih Mana?  


Adapun hal-hal sederhana yang dapat kita lakukan untuk menjadikan insecure kita menjadi syukur, diantaranya dengan fokus pada kelebihan yang kita miliki, dengan kita fokus pada apa yang menjadi kelebihan kita akan lebih memaksimalkan potensi diri yang kita miliki. Jangan terlalu membandingkan diri dengan orang lain, kalau mau membandingkan diri maka bandingkan diri kita yang dulu dengan diri kita yang sekarang.

Dan yang terakhir dengan merefleksi ulang, bahwa sebenarnya insecure kita ini berasal dari diri sendiri atau karna kita terlalu memenuhi standar sosial orang lain, karena ketika kita terlalu memenuhi standar sosial maka insecure ini tak akan ada habisnya. Lebih baik berusaha memperbaiki diri dan memaksimalkan perjuangan dengan apa yang sedang menjadi tujuan kita untuk saat ini dan di masa depan.

Baca Juga: Melawan Bullying


Biodata: Wiwik Mulyani, S.Pd. merupakan mahasiswa Prodi Interdicipliner Islamic Studies Konsentrasi Psikologi Pendidikan Islam Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Posting Komentar

0 Komentar