Penyuluh Kemenag Karanganyar Proaktif Cegah PMK Hewan Kurban


 

GHIRAHBELAJAR.COM, KARANGANYAR - Upaya pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak gencar dilakukan oleh Penyuluh Agama Islam di Kecamatan Matesih menjelang Idul Adha 1443 H. Salah satunya adalah berkolaborasi dengan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Karanganyar dengan bentuk komunikasi, sosialisasi dan edukasi kepada tokoh agama dan ta’mir masjid yang nantinya akan menjadi panitia penyelenggara penyembelihan hewan qurban.

Kegiatan tersebut dikemas dalam talkshow dengan tema “Ibadah Qurban Ditengah Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan Ternak” yang dihadiri oleh lebih dari 100 tokoh agama dan pengurus takmir masjid se- Kecamatan Matesih dan bertempat di Aula Kantor Kecamatan Matesih pada Jum’at 17 Juni 2022. Acara ini dapat terlaksana dengan baik atas dukungan berbagai pihak seperti Pemerintah Kecamatan Matesih, Dewan Masjid (DMI) Kecamatan Matesih dan BAZNAS Kabupaten Karanganyar.

Salah satu panitia kegiatan, Abda’iyah Al Hadi mengungkapkan bahwa masyarakat saat ini dihadapkan pada masalah potensi penyebaran PMK hewan ternak dan bertepatan dengan momen Hari Raya Idul Adha di mana umat Islam disunnahkan untuk melaksanakan ibadah Qurban. Melihat kondisi seperti ini, maka Penyuluh Agama Islam Kecamatan Matesih terpanggil untuk pro aktif dalam upaya pencegahan penyebaran PMK dalam mempersiapkan ibadah Qurban. 

Hal ini sesuai dengan arahan dari Bapak Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar, Drs. Wiharso, MM yang senantiasa memotivasi kepada Penyuluh Agama Islam untuk bersinergi dengan stakeholder pemerintah dalam membina masyarakat sehingga dapat menjalankan aktifitas keagamaan dengan aman dan tenang, pungkasnya.

Acara talkshow menghadirkan narasumber dari Satgas Halal Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar, Sutarno, S.H yang menekankan bahwa penyembelihan hewan qurban harus memenuhi standar penyembelihan, diantaranya adalah hewan yang disembelih binatang halal, bebas dari penyakit serta disembelih oleh orang Islam, baligh dan ahli dalam penyembelihan sesuai kaidah agama.

Narasumber kedua dokter hewan dari Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Karanganyar, drh. Yanida Yusuf yang menjelaskan bahwa media pembawa PMK adalah hewan seperti sapi, kerbau, kambing, domba, babi dan ruminansia lainnya termasuk satwa liar. Sedangkan produk hewan yang berpotensi sebagai sumber transmisi penularan PMK adalah daging, kulit mentah, produk susu dan embrio hewan rentan. 

Terdapat media pembawa lain yang berpotensi sebagai sumber penularan PMK, yaitu udara, airbone terutama untuk yang beriklim sedang, manusia dan kontak langsung melalui benda yang terkontaminasi dari hewan yang terinfeksi (kandang, transportasi, tangan, alas kaki, pakaian maupun pakan). Manusia tidak dapat tertular atau bukan termasuk zoonosis, melainkan dapat menjadi media penularan.

Ditegaskannya lagi bahwa masyarakat harus waspada terkait bahaya, resiko masuk dan menyebarnya PMK serta kerugian ekonomi dari masuknya PMK. Masyarakat hendaknya tidak membeli hewan ternak rentan PMK yang dijual murah terutama dari wilayah yang terdapat laporan kasus kejadian PMK.

Dengan demikian, pemeriksaan dan kewaspadaan harus ditingkatkan untuk menjaga kesehatan ternak sebagai salah satu sumber pangan. Idul Adha adalah momen umat Islam berpesta dan sebagai wujud kepedulian terhadap sesama, yaitu setiap diri yang mampu hendaknya berqurban dengan penuh keikhlasan. 

Daging qurban sepertiga bagian dapat untuk pelaku qurban dan selainnya dibagikan kepada kerabat, tetangga dan orang miskin. Ibadah qurban secara tidak langsung membantu ekonomi rakyat dan ketahanan pangan. Para peternak dapat menghasilkan keuntungan dari hewan peliharaannya dan masyarakat dapat terpenuhi gizinya.

Setelah mengikuti kegiatan talkshow ini diharapkan peserta memperoleh pemahaman tentang penyembelihan hewan qurban sesuai kaidah agama dan memperoleh gambaran bentuk pencegahan serta penanggulangan menularnya PMK pada hewan ternak. Selain itu juga mendorong peserta untuk ikut serta berperan aktif dalam menjaga kualitas dan melakukan pengawasan terhadap hewan qurban.

Posting Komentar

0 Komentar